Kamis, 07 Mei 2020

Tugas SANLAT Materi Al-Qur'an

Tugas SANLAT Materi Fiqih dan Ibadah
Assalamualaikum Siswa SMK PGRI 2 Bogor.
Tugas:
1. Rangkum Materi Al-Qur’an yg telah di baca pada link ini,
2. Tuliskan nama-nama surah 1-114 dalam al-qur’an, dengan format table di bawah ini!
No
Nama Surah
Bahasa Arab
Arti
Jumlah Ayat
1




2




3




dst




3. Al-quran diturunkan kepada manusia dengan memiliki fungsi yang amat banyak. Tuliskan dengan teks Arab dan terjemahan bahasa Indonesia, surah-surah yang membuktikan fungsi al-quran:
a. Al-quran sebagai petunjuk (Q.S. Al-Baqoroh: ayat1-2)
b. Al-quran sebagai Ruh (Q.S. Asy Syuro: ayat 52)
c. Al-quran sebagai obat penawar (Q.S. Yunus: ayat 57)
4. Tuliskan Surah Al Fatihah ayat 1-7 dengan teks arab dan terjemahannya!

Ditulis di buku SANLAT!

5. Foto kegiatan siswa dan kirim via wa di group masing-masing kelas:
    a. Foto mengerjakan tugas
    b. Foto lagi sholat
    c. Foto lagi buka bersama keluarga

SELAMAT berpuasa
SELAMAT mengerjakan

Selasa, 05 Mei 2020

Tugas SANLAT Materi Fiqih dan Ibadah

Assalamualaikum Siswa SMK PGRI 2 Bogor.

Tugas:
1. Rangkum Materi Fiqih dan Ibadah yg telah di baca pada link ini,
https://sanlatsmkpgri2bogor2020.blogspot.com/2020/04/materi-sanlat-fiqih-ibadah.html
2. Tuliskan 5 naiat sholat wajib dengan teks arab!
3. Tuliskan Bacaan berwudhu, mulai dari niat wudhu sampai membasuh dua kaki dengan teks arab!
4. Tuliskan bacaan sholat, mulai dari takbir sampai ucapan salam, dengan teks arab!

Ditulis dibuku SANLAT:

SELAMAT berpuasa
SELAMAT mengerjakan

Senin, 04 Mei 2020

Tugas/Soal Materi Ilmu Tauhid

Assalamualaikum Siswa SMK PGRI 2 Bogor.
Tugas:
1. Tuliskan Materi Ilmu Tauhid yg telah di baca pada link ini,
https://sanlatsmkpgri2bogor2020.blogspot.com/2020/04/materi-sanlat-ilmu-tauhid_22.html
Dicatat dibuku tulis SANLAT.

Soal ditulis dibuku SANLAT:
1. Apakah fardhu 'ain dan fardhu kifayah?
2. Apakah definisi ilmu tauhid?
3. Tuliskan dua kalimat Syahadat dengan teks arab!
4. Tuliskan 6 bidang pembahasan ilmu tauhid!
5. Tuliskan 20 sifat Allah dengan teks arab!
6. Apakah yang dimaksud sifat jaiz bagi Allah?
7. Apakah yang dimaksud sifat jaiz bagi Rosul?
8. Tuliskan nama-nama surat dalam al-quran!
9. Tuliskan nama-nama 1-30 juz dalam al-quran?
10. Tuliskan sifat-sifat wajib dan mustahil bagi Rosul dengan artinya!

Jawaban ditulis di buku tulis SANLAT.

SELAMAT berpuasa
SELAMAT mengerjakan

Rabu, 22 April 2020

Materi SANLAT FIQIH IBADAH


MATERI IBADAH 1
IBADAH                                                                            
Yaitu segala ketaatan yang dikerjakan untuk mencari ridho Alloh SWT.
Alloh SWT adalah Pencipta alam jagad raya seisinya. Alloh memberikan tugas wajib kepada manusia untuk dilaksanakan dalam menjalani hidup dan kehidupannya, yaitu beribadah kepada-Nya. Itulah sebabnya setiap manusia wajib beriman (percaya) dan patuh (bertaqwa) kepada-Nya. Salah satu perintah Alloh yang wajib kita laksanakan sebagai seorang yang beragama Islam yaitu melaksanakan sholat fardhu 5 waktu. Adapun salah satu dari syarat syahnya sholat yaitu telah bersuci, dalam arti wajib suci dari hadats dan najis.
BERSUCI
Yang dimaksud thoharoh/bersih/suci menurut syari’at Islam (menurut hukum sesuai dengan ajaran agama Islam) adalah bersih atau suci dari hadats dan najis.
Definisi dan Hukum Bersuci dalam Islam
Dalam syariat Islam, yang dimaksud dengan bersuci adalah menghilangkan perkara yang dapat menghalangi seseorang untuk melaksanakan sholat, thowaf, atau menyentuh Al Qur’an. Perkara tersebut dapat berupa hadats ataupun najis. Hukum bersuci dari najis adalah wajib sesuai kemampuan yang bisa dilakukan oleh seseorang, sedangkan hukum bersuci dari hadats adalah wajib dalam rangka sahnya sholat seseorang.
Hadats ada 2, yaitu: 1. hadats kecil; 2. hadats besar.
Hadats adalah sesuatu perkara baru yang menyebabkan tidak syahnya ibadah seseorang. Misalnya menyebabkan tidak syahnya ibadah sholat seseorang.
Contoh berhadats kecil: melakukan kentut, melakukan buang air kecil/besar, meyentuh kemaluan, dan menyentuh pria atau wanita yang bukan makhromnya. Cara menghilangkan hadats kecil yaitu dengan berwudhu.
Contoh berhadats besar yaitu bersetubuh (bersenggama) bagi pasangan suami-istri, keluar sperma (air mani) karena mimpi ataupun karena terangsang melihat lawan jenis, dan kondisi sedang haid/nifas bagi wanita.

PENGERTIAN HAID, NIFAS, DAN ISTIHADHOH
HAID
Haidh atau haid (dalam ejaan bahasa Indonesia) adalah darah yang keluar dari rahim seorang wanita pada waktu-waktu tertentu yang bukan karena disebabkan oleh suatu penyakit atau karena adanya proses persalinan, dimana keluarnya darah itu merupakan sunnatulloh yang telah ditetapkan oleh Alloh kepada seorang wanita. Sifat darah ini berwarna merah kehitaman yang kental, keluar dalam jangka waktu tertentu, bersifat panas, dan memiliki bau yang khas atau tidak sedap.
Berhentinya haid :
Indikator selesainya masa haid adalah dengan adanya gumpalan atau lendir putih (seperti keputihan) yang keluar dari jalan rahim. Namun, bila tidak menjumpai adanya lendir putih ini, maka bisa dengan mengeceknya menggunakan kapas putih yang dimasukkan ke dalam vagina. Jika kapas itu tidak terdapat bercak sedikit pun, dan benar-benar bersih, maka wajib mandi dan shalat.
Sebagaimana disebutkan bahwa dahulu para wanita mendatangi Aisyah radhiyallahu ‘anha dengan menunjukkan kapas yang terdapat cairan kuning, dan kemudian Aisyah mengatakan :

لاَ تَعْجَلْنَ حَتَّى تَرَيْنَ القَصَّةَ البَيْضَاءَ
“Janganlah kalian terburu-buru sampai kalian melihat gumpalan putih.” (Atsar ini terdapat dalam Shahih Bukhari).

NIFAS
Nifas adalah darah yang keluar dari rahim wanita setelah seorang wanita melahirkan. Darah ini tentu saja paling mudah untuk dikenali, karena penyebabnya sudah pasti, yaitu karena adanya proses persalinan. Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah mengatakan bahwa darah nifas itu adalah darah yang keluar karena persalinan, baik itu bersamaan dengan proses persalinan ataupun sebelum dan sesudah persalinan tersebut yang umumnya disertai rasa sakit. Pendapat ini senada dengan pendapat Imam Ibnu Taimiyah yang mengemukakan bahwa darah yang keluar dengan rasa sakit dan disertai oleh proses persalinan adalah darah nifas, sedangkan bila tidak ada proses persalinan, maka itu bukan nifas.

Batasan nifas : 
Tidak ada batas minimal masa nifas, jika kurang dari 40 hari darah tersebut berhenti maka seorang wanita wajib mandi dan bersuci, kemudian shalat dan dihalalkan atasnya apa-apa yang dihalalkan bagi wanita yang suci. Adapun batasan maksimalnya, para ulama berbeda pendapat tentangnya.
§  Ulama Syafi’iyyah mayoritas berpendapat bahwa umumnya masa nifas adalah 40 hari sesuai dengan kebiasaan wanita pada umumnya, namun batas maksimalnya adalah 60 hari. 
§  Mayoritas Sahabat seperti Umar bin Khattab, Ali bin Abi Thalib, Ibnu Abbas, Aisyah, Ummu Salamah radhiyallahu ‘anhum dan para Ulama seperti Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Ahmad, At-Tirmizi, Ibnu Taimiyah rahimahumullah bersepakat bahwa batas maksimal keluarnya darah nifas adalah 40 hari, berdasarkan hadits Ummu Salamah dia berkata, “Para wanita yang nifas di zaman Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam-, mereka duduk (tidak shalat) setelah nifas mereka selama 40 hari atau 40 malam.” (HR. Abu Daud no. 307, At-Tirmizi no. 139 dan Ibnu Majah no. 648). Hadits ini diperselisihkan derajat kehasanannya. Namun, Syaikh Albani rahimahullah menilai hadits ini Hasan Shahih. Wallahu a’lam.
§  Ada beberapa ulama yang berpendapat bahwa tidak ada batasan maksimal masa nifas, bahkan jika lebih dari 50 atau 60 hari pun masih dihukumi nifas. Namun, pendapat ini tidak masyhur dan tidak didasari oleh dalil yang shahih dan jelas.
Wanita yang nifas juga tidak boleh melakukan hal-hal yang dilakukan oleh wanita haid, yaitu tidak boleh shalat, puasa, thawaf, menyentuh mushaf, dan berhubungan intim dengan suaminya pada kemaluannya. Namun ia juga diperbolehkan membaca Al-Qur’an dengan tanpa menyentuh mushaf langsung (boleh dengan pembatas atau dengan menggunakan media elektronik seperti komputer, ponsel, ipad, dll), berdzikir, dan boleh melayani atau bermesraan dengan suaminya kecuali pada kemaluannya.
Pada umumnya darah nifas ini lebih banyak dan lebih deras keluarnya daripada darah haid, warnanya tidak terlalu hitam, kekentalan hampir sama dengan darah haid, namun baunya lebih kuat daripada darah haid. 
 ISTIHADHOH
Istihadhoh adalah darah yang keluar di luar kebiasaan, yaitu tidak pada masa haid dan bukan pula karena melahirkan, dan umumnya darah ini keluar ketika sakit, sehingga sering disebut sebagai darah penyakit. Imam Nawawi rahimahullah dalam Syarah Muslim mengatakan bahwa istihadhah adalah darah yang mengalir dari kemaluan wanita yang bukan pada waktunya dan keluarnya dari urat.
Sifat darah istihadhoh ini umumnya berwarna merah segar seperti darah pada umumnya, encer, dan tidak berbau. Darah ini tidak diketahui batasannya, dan ia hanya akan berhenti setelah keadaan normal atau darahnya mengering.
Wanita yang mengalami istihadhah ini dihukumi sama seperti wanita suci, sehingga ia tetap harus shalat, puasa, dan boleh berhubungan intim dengan suami.
Batasan Haid :
v  Menurut Ulama Syafi’iyyah batas minimal masa haid adalah sehari semalam, dan batas maksimalnya adalah 15 hari. Jika lebih dari 15 hari maka darah itu darah Istihadhah dan wajib bagi wanita tersebut untuk mandi dan shalat. 
v  Imam Ibnu Taimiyah rahimahullah dalam Majmu’ Fatawa mengatakan bahwa tidak ada batasan yang pasti mengenai minimal dan maksimal masa haid itu. Dan pendapat inilah yang paling kuat dan paling masuk akal, dan disepakati oleh sebagian besar ulama,

Cara menghilangkan hadats besar yaitu dengan mandi besar (mandi junub/mandi jinabat).
Sholatnya orang yang berhadats kecil ataupun besar tidah syah, artinya tidak diterima oleh Alloh SWT.
Najis ada 4, yaitu:
1. Najis ringan (mukhoffafah).
Yaitu air kecing dari bayi laki-laki di bawah usia 2 tahun yang belum makan atau minum apa-apa kecuali air susu ibu.
Cara mensucikannya yaitu cukup diperciki dengan air.
                                                           
2.  Najis sedang (mutawasithoh.
Contoh: kotoran binatang, darah/nanah, bangkai (kecuali bangkai manusia dan ikan yang belum membusuk). Cara mensucikannya yaitu dihilangkan/ dibuang kotoran najisnya dulu, kemudian disucikan/dibersihkan pakai air hingga bersih.
3. Najis berat (mugholladzoh). Contoh: Air liur anjing / celeng/ babi.
Cara membersihkan/ menghilangkannya yaitu dengan cara dicuci/dibersihkan dengan air 7 (tujuh) kali dan salah satunya dicampur dengan debu/tanah bersih.

4. Najis yang dimaafkan (najis ma’fu). Contoh: kotoran-kotoran kecil yang terbawa oleh angin yang menempel pada pakaian kita. Mengerjakan sholat memakai pakaian yang terkena najis ma’fu tidak membatalkan sholat.
            
 5. Alat untuk bersuci (membersihkan / mensucikan) badan ataupun benda yang terkena najis yaitu: air, debu, tanah, kayu, daun kering, dan sebagainya.

Alat bersuci untuk bersuci atau membersihkan/mensucikan badan dari hadats kecil yaitu wudhu, sedangkan alat untuk membersihkan/mensucikan badan dari hadats besar yaitu mandi (mandi besar/mandi junub/ mandi jinabat).

  SHOLAT
Definisi / Pengertian sholat
Menurut bahasa, sholat artinya adalah berdoa, sedangkan menurut istilah sholat adalah suatu perbuatan serta perkataan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam sesuai dengan persyaratkan yang ada.
Hukum Mengerjakan Sholat Fardhu 5 Waktu
Hukum mengerjakan sholat fardhu 5 waktu adalah wajib ‘ain atau fardhu 'ain, artinya wajib dikerjakan oleh setiap orang yang beragama Islam.
Syarat wajib solat:
1.   Beragama Islam
2.   Mukalaf, yaitu baligh/dewasa
3.   Berakal (tidak gila, tidak dalam keadaan tidur/lupa ingatan)
4.   Telah sampai da’wah Islam kepanya, artinya telah diberi tahu dan mengerti bahwa sholat itu hukumnya wajib untuk dilaksanakan bagi setiap muslim/muslimat.
Syarat syah sholat
1.    Suci dan bersih badannya dari hadats besar dan kecil.
"Allah tidak menerima solat seseorang dari kamu, apabila dia berhadats sehingga dia berwudhu" (H.R. Bukhari,Muslim).
2.    Suci dan bersih pakaian serta tempat sholat dari najis
3.    Menutup aurat
 – Aurat bagi wanita ialah seluruh tubuhnya kecuali muka dan kedua tapak tangan. Sedangkan aurat bagi lelaki ialah dari pusat hingga lutut. Batas ini paling penting dan wajib ditutup dalam sholat.  
4.    Menghadap Kiblat – Ketika mendirikan sholat, kita diwajibkan menghadap kiblat yaitu menghadap ke arah Ka’bah, berdasarkan firman Allah s.w.t.:
            "Maka hadapkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram (Ka’bah)" (Al-Baqarah:144).
5.    Yakin telah masuk waktunya sholat.  
Perkara-perkara yang membatalkan sholat:
1.    Keluar/kedatangan hadas besar atau kecil.
2.    Berkata-kata dengan sengaja walau sedikit, atau ketawa.
3.    Makan/minum dengan sengaja.
4.    Melakukan gerakan yang bukan rukun solat tiga kali berturut-turut (mutawaliyat) dalam satu rukun.
5.    Berniat keluar dari solat (mufaraqoh).
6.    Terkena najis yang tidak dimaafkan pada badan, pakaian dan tempat sholat.
7.    Beralih arah dari kiblat dengan sengaja (berpaling dada).
8.    Terbuka aurat dengan sengaja.
9.    Berubah niat dari satu sholat ke sholat yang lain.
10.  Meninggalkan rukun solat.
11.  Murtad

FIQIH IBADAH
(MATERI IBADAH 2)
Sebagian dari perintah wajib dari Alloh yang wajib dikerjakan oleh hambanya, adalah ibadah sholat, yang merupakan rukun Islam yang ke 2, yakni setelah kita melakuikan persaksian diri bahwa kita beriman (percaya) kepada Alloh dan Rosululloh melalui syahadat kita.
Salah satu di antara hikmah mengerjakan sholat dengan khusu’ dan ikhlas karena Alloh adalah dapat mencegah seseorang dari perbuatan keji dan munkar. Mengerjakan Ibadah sholat fardhu lima waktu hukumnya wajib bagi setiap orang Islam. Orang yang berani meninggalkan perintah wajib dari Alloh, maka akan cenderung untuk menghalalkan segala macam cara dalam menjalani hidup dan kehidupan akibat berani menentang Tuhannya, (Pencipta alam semesta, yakni Alloh SWT). Itulah sebabnya Alloh menyediakan tempat bagi orang-orang yang sombong kepada Tuhannya yaitu dengan ditetapkan masuk dalam neraka.
Dalam surat Al-Mudatstsir ayat 42-43 Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
مَاسَلَكَكُمْ فِي سَقَر. قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ
Artinya: ““Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqor (Neraka)?” Mereka menjawab, “Kami dahulu (di dunia) tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan sholat.”
Tiga (3) siksa (azab) bagi orang yang meninggalkan sholat fardhu ketika bertemu Alloh di akhirat :
1.                  Orang yang meninggalkan sholat fardhu lima waktu, di hari kiamat akan dibelenggu
             oleh malaikat.
2.                  Alloh SWT tidak akan memandangnya dengan rahmat (kasih sayang).
3.                  Alloh SWT akan memberikan azab (siksaan) sangat pedih di neraka saat hidup di
            akhirat, dan tidak akan mengampuni dosa-dosanya.
Rukun Sholat
Rukun sholat terbahagi kepada tiga kategori:
1. Qolbi (diingat dalam hati)
2.  Qouli (diucap dengan lidah)
3. Fi'li (perbuatan)
Rukun sholat ada 13 perkara iaitu:
1. Berdiri bagi yang mampu. [Fi'li]
2. Niat.[Qolbi]
3. Takbiratul Ihram (Allohu Akhbar yang pertama). [Qouli]
4.  Membaca surah Al-Fatihah. [Qouli]
5.   Rukuk dengan tuma'ninah .[Fi'li]
6. Iktidal dengan tuma'ninah. [Fi'li]
7.  Sujud dengan tuma'ninah. [Fi'li]
8.  Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah. [Fi'li]
9.  Duduk tasyahhud akhir. [Fi'li]
10. Membaca bacaan tasyahhud akhir. [Qouli]
11. Sholawat kepada Nabi Muhammad s.a.w. dalam tasyahhud akhir. [Qouli]
12.  Mengucapkan salam yang pertama. [Qouli]
13. Tertib/Urut [Qolbi]

Note:tuma'ninah = berhenti tenang sejenak (sekadar/se-kira2 menyebut subhanalloh)

Pada mazhab Maliki dan Hanafi, baca fatihah rukun bagi sholat perseorangan sahaja. Tidak rukun bila solat berjemaah, bila imam baca makmum dengar sahaja berdasarkan Al-Quran; "Dan apabila Al-Quran itu dibacakan, maka dengarkanlah akan dia serta diamlah (dengan sebulat-bulat ingatan untuk mendengarnya), supaya kamu beroleh rahmat." (Al-A'rof/7:204).

Perkara-perkara makruh semasa sholat
  1. Berpaling ke kiri atau ke kanan (kecuali ketika Salam).       2. Memandang ke atas .
   3. Berdiri menggunakan sebelah kaki saja.
   4. Berludah ke hadapan atau ke belah kanan.                         5. Berlebih-lebihan membongkok dan menundukkan kepala ketika rukuk.
  6. Bercekak pinggang.
   7. Menyinsingkan kain atau baju.
 8. Bersembahyang ketika hadir makanan (makanan dihidangkan).
  9. Bersembahyang ketika berasa hendak qadha' hajat (membuang air).
  10. Ada juga yang mengatakan adalalah makruh ketika sholat sambil menutup mata.

Perkara-perkara sunat dalam sholat:
MACAM-MACAM SUNNAT DALAM SHOLAT:
1.   Sunnah Ab’ad adalah kesunnahan-kesunnahan pada sholat yang apabila ditinggalkan maka disunnahkan menggantinya dengan melakukan sujud syahwi. Cara melakukan sujud syahwi adalah sujud dua kali sebelum salam dengan membaca:
    “Subhaana man laa yanaamu wa laa yasyhu.”
Artinya : (Maha suci Dzat yang tidak tidur dan tidak lupa."

Sunnah ab’ad sholat ada tujuh:
 1.Tasyahud/tahiyyat awal.
2. Duduk tasyahud/tahiyyat awal.
3. Membaca shalawat untuk nabi Muhammad saw ketika tasyahud/tahiyyat awal.
4. Membaca shalawat untuk keluarga nabi ketika tasyahud/tahiyyat akhir.
5. Do’a qunut. 
6. Berdiri ketika membaca do’a qunut.
7. Membaca sholawat dan salam untuk nabi Muhammad saw, keluarga dan sahabat ketika
    Membaca do’a qunut.
Sunnah Hai’at adalah kesunahan-kesunahan pada sholat yang apabila ditinggalkan tidak diganti dengan sujud syahwi. Jika dengan sengaja menggantinya dengan sujud syahwi maka sholatnya akan batal.
Sunnah hai’at dalam sholat ada lima belas (15).
1. Mengangkat kedua tangan ketika takbiratul ikhrom, ruku’, bangun dari ruku’, dan ketika berdiri setelah tasyahud yang pertama.
2. Meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri.
3. Membaca doa iftitah.
4. Membaca ta’awudz
5. Membaca suratan setelah fatihah.
6. Membaca dengan keras (jahr) dan pelan (lirih) pada tempatnya.
7. Takbir setiap bangun dan turun.
8. Membaca tasbih pada saat ruku’ dan sujud.
9. Membaca Amin
10. Membaca sami’allohu liman hamidha robbana lakal hamdu pada saat i’tidal.
11. Duduk iftiros diselain tasyahud akhir.
12. Duduk tawaruk pada tasyahud akhir.
13. Meletakkan kedua tangan diatas kedua paha ketika duduk.
14. Menggenggam jari-jari tangan kanan, kecuali jari telunjuk dalam bertasyahhud / 
      tahiyyat, dan mengembangkan (mbeber) jari-jari tangan kiri.
15.  Salam yang kedua.

MACAM-MACAM SHOLAT SUNNAT
 1.  Sholat sunnat rowatib; yaitu sholat sunnat yang mengiringi sholat fardhu lima waktu.
Sholat sunnat rowatib terdiri dari: a. Sholat sunnat rowatib muakkad (yang dikuatkan). b. Sholat sunnat rowatib ghoiru muakkad (yang tidak dikuatkan).

Sholat sunnat rowatib muakkad meliputi:
 1. 2 roka’at sebelum shubuh (sebelum fajar)
  2. 2 roka’at sebelum dzuhur.
 3.  2 roka’at sesudah dzuhur.
  4.  2 roka’at sesudah maghrib.
  5. 2 roka’at sesudah ‘isya’.

    2. Sholat sunnat istikhoroh; yaitu sholat sunnat 2 roka’at yang dilakukan untuk minta petunjuk yang baik kepada Alloh SWT dari hal-hal yang membingungkan atau meragukan.

     3.  Sholat sunnat tahiyyatul masjid; yaitu sholat sunnat 2 roka’at yang dilakukan sebagai penghormatan terhadap masjid bagi orang yang masuk ke masjid.

  4. Sholat sunnat tahajjud; yaitu sholat sunnat yang dikerjakan pada malam hari antara waktu isya’ hingga terbit fajar, dengan syarat setelah tidur malam walaupun tidurnya hanya sebentar.  Waktu yang paling utama yaitu sepertiga malam terakhir.

Jumlah sholat sunnat tahajjud paling sedikit (minimal) 2 roka’at, dan paling banyak (maksimal) tak terhingga (tak terbatas). Boleh dikerjakan 2 roka’at salam, dan boleh dengan 4 roka’at salam tanpa duduk tasyahud awal. Sholat sunnat tahajjud merupakan sholat sunnat muakkad yakni sangat dianjurkan untuk mengerjakannya.

Biasanya setelah sholat sunnat tahajjud, kemudian ditutup dengan sholat sunnat witir. 

   5. Sholat sunnat dhuha; yaitu sholat sunnat yang dikerjakan pada waktu dhuha, yakni pada pagi hari setelah matahari agak meninggi sampai kira-kira pukul 10.00 (dua jam sebelum masuk waktu dzuhur). Jumlah roka’atnya minimal 2 roka’at, dan maksimal 12 roka’at. Faidahnya dapat merasa lapang dalam segala hal, terutama dalam hal rizki.
    6. Sholat sunnat hajat; ialah sholat sunnat yang dikerjakan agar supaya keinginan (kebutuhan) kita dikabulkan oleh Alloh SWT. Sholat sunnat hajat ini tidak terikat waktu, boleh dikerjakan pada siang hari atau malam hari selama bukan waktu terlarang. Jumlah roka’atnya minimal 2 roka’at, dan maksimal 12 roka’at. Sholat hajat dilaksanakan sendirian dan lebih utama bila dikerjakan dengan berjama’ah.
     7. Sholat sunnat mutlaq; yaitu sholat sunnat 2 roka’at yang pelaksanannya tidak terikat oleh waktu, asal tidak pada waktu yang dilarang untuk melakukan sholat.
Keterangan: Waktu terlarang untuk melaksanakan sholat yaitu:
* Sehabis sholat shubuh hingga terbit matahari.
* Sehabis sholat ashar hingga terbenam matahari.
* Ketika tengah hari di mana matahari lurus di atas kita, di lain hari Jum’at.

       8.  Sholat sunnat 2 roka’at ketika akan bepergian, dan 2 roka’at saat telah kembali sampai rumah.

    9. Sholat sunnat istisqo’; yaitu sholat sunnat 2 roka’at untuk mohon hujan. Dikerjakan di tengah hari dan di terik matahari secara berjama’ah. Kemudian dilanjutkan dengan khotbah.

  10.Sholat sunnat taubah; yaitu sholat sunnat untuk bertaubat kepada Alloh. Dikerjakan secara perorangan. Jumlah roka’atnya minimal 2 roka’at, dan maksimal 6 roka’at.
  11.Sholat sunnat tsbih; sholat sunnat 4 roka’at dengan tujuan me-Maha sucikan Alloh SWT.  Dikerjakan dengan 4 roka’at satu salam jika siang hari, dan dengan dua salam jika dilaksanakan pada malam hari. Surat yang dibaca yaitu At-Takaatsur, Al-Ashr, Al-Kaafirun, dan surat Al-Ikhlash. Tiap sehabis membaca surat membaca tasbih 15 kali, tiap habis ruku’ 10 kali, tiap duduk antara dua sujud 10 kali, tiap sehabis sujud 10 kali, tiap habis duduk istirokhah 10 kali.
Dengan demikian setiap roka’at membaca tasbih 75 kali, jadi
 4 roka’at membaca tasbihnya sejumlah 300 kali.

12.Sholat sunnat tarowih.
13.Sholat sunnat witir.
14.Sholat sunnat ‘id (hari raya)
15. Sholat sunnat khouf; sholat sunnat yang dilakukan dalam keadaan perang dengan rasa takut atau khawatir.

16.Sholat sunnat kusuf (sholat sunnat gerhana matahari); dan sholat sunnat gerhana bulan (sholat sunnat khusuf); yaitu sholat sunnat 2 roka’at ketika terjadi gerhana matahari/bulan. Sholat sunnat gerhana boleh dikerjakan secara berjama’ah dan boleh dikerjakan sendiri-sendiri.


Tugas SANLAT Materi Al-Qur'an

Tugas SANLAT Materi Fiqih dan Ibadah Assalamualaikum Siswa SMK PGRI 2 Bogor. Tugas: 1. Rangkum Materi Al-Qur’an yg telah di baca pada ...